Jumat, 26 Februari 2016

part 2/sekian



Mungkin tidak sedikit dari kalian yang menginginkan sebuah perubahan dalam hidup, perubahan menuju kebaikan dalam diri. Tidak sedikit dari kalian yang telah di uji dalam kemaksiatan dan lalu meyesal akan perbuatan keji dan hina nya seperti itu, namun kalian tak tahu harus berbuat seperti apa?

Sahabat-sahabat yang di cintai Allah, sesungguhnya Allah maha pengampun dan mencintai orang-orang yang bertaubat. Maka hendaklah engkau bertaubat karena-Nya. Memang, jalan menuju kebaikan itu tidaklah semulus dan semudah yang kita harapkan. Bahkan mungkin faktor lingkungan termasuk teman anda akan  menghambat kemajuan perubahan anda. Dari hal yang telah saya dapatkan pada sekolah terbaik yaitu bintang revolusi, terdapat 3 hal pada diri seseorang, yakni mindset, belief, value. Midset atau pola pikir akan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Pikiran kita terbuka seperti gelas, apabila gelas itu di isi dengan hal-hal positf, maka nikmatlah yang di rasakan. Dan sebaliknya, apabila dengan hal negatif maka kita melihatnya saja jijik. Contoh; gelas di isi dengan teh yang nikmat, dan dapat menghilangkan dahaga terasa begitu baik melewati tenggorokan dan masuk ke dalam tubuh kita, jika gelas yang indah terbuat dari emas sekalipun, apabila di isi dengan hal-hal negatif seperti air selokan, apakah ada yang mau meminum/menggunakan gelas tersebut?

Begitulah pola pikir manusia akan suatu hal. Jika saya bertanya mengenai free sex, bagaimana pandangan menurut kalian? Saya akan mendapat berbagai macam jawaban sesuai dengan background dan mindset teman-teman semua. Ada yang mungkin menganggap free sex adalah suatu kewajaran dan ada pula yang menganggap free sex itu hal yang hina. Bagaimana saya bisa mendapatkan jawaban yang berbeda? Ini adalah perspektif teman-teman semua/sudut pandang sesuai dengan landasan teman-teman berfikir. Itulah mindset, sedikit banyak akan berpengaruh dalam diri seseorang.

Lalu belief, apa itu belief? Belief merupakan kepercayaan seseorang. Tiap manusia mempunyai label terhadap dirinya. Yaitu kepercayaan dia seperti apa sih dirinya itu. Saya akan menggambarkan percakapan saya dengan salah satu teman saya, sekaligus therapy terhadapnya, saya bertanya “dek, kamu punya label negatif atau kepercayaan buruk kah terhadap dirimu?” lalu ia menjawab dengan sangat yakin, “iyalah, punya” “wah, seyakin itu ya.. kalau boleh saya tau, apa label itu?” lalu ia menjawab lagi, “saya orangnya suka omdo” lalu saya bertanya lagi, “kapan label itu mulai ada pada dirimu?” lalu ia mejawab, “mulai merekat banget ketika kuliah, sebelumnya pernah pas SMA” “waah, hal apa yang menyebabkan kamu bisa di apa seperti itu?” “karena saya hanya bisa bicara tanpa mengaplikasikan yang saya lakukan” lalu saya bertanya lagi, “apa label ini menghambatmu?” ia menjawab “iya, karena cap ini saja jadi kurang pede untuk berpendapat” saya bertanya lagi, “berarti sebelum kamu di cap seperti itu, kamu tidak seperti itu kan?kamu sendiri yang meyakininya.. coba pastikan yang bicara bahwa kamu seperti itu adalah 50%+1 dari lingkunganmu” lalu ia menjawab, “gak sih, hanya beberapa teman saja”

Dari sini dapat di lihat bahwa, pengaruh ucapan seseorang terhadap orang lain, pengaruhnya amat besar. Selain faktor lingkungan/eksternal, ada faktor internal atau sering dibilang sebgai ‘selftalk’ ucapan negatif atau pikiran negatif seseorang akan berpengaruh terhadap tingkah laku dan output lain dari orang itu, kan dikatakan bahwa Allah adalah prasangka hambanya. Jika anda menilai buruk dan meyakini buruk terhadap diri anda, ya buruklah sudah, karena ada saja yang paling dekat dengan diri anda mengatakan bahwa anda buruk, ya bagaimana orang lain yang hanya tau outputnya saja? Maka, hindari keyakinan negatif terhadap diri anda, bagaimana mau berubah jika selftalk anda saya masih tak yakin? Yuk perbaiki mindset dan beliefnya dulu ;)
Lalu, yang terakhir ada value atau nila dasar sebagai landasan seseorang.

Part 1/sekian



Hey, welcome to my old blog.. haha it’s seem too old and I’ve never been opened it again.. if you think that I too busy? Hmm maybe :D
I just happy that I now can join super organization. Did you know wht? Yeah, I join some organization and I’ve be chief of that (Alhamdulillah) by Allah’s permit.. and I’m glad to pass this process..

Pake bahasa aja ya hehe.. saya bahagia banget bisa masuk salah satu sekolah motivator dan public speaking, ini adalah salah satu kegiatan yang bener-bener me-recharge saya untuk selalu bahagia, selalu termotivasi dalam menjalankan hidup dan selalu berusaha untuk jadi yang terbaik dan bermanfaat bagi alam dan seisinya.. kenapa? Yang bener ndi?  Maybe some of you ask me like that. Yeaaah sure, i’m really sure. Disini saya di ajarkan mengenai nilai hidup, yang di sekolah-sekolah lain tidak di ajarkan itu. Katanya sekolah public speaking kok belajar nilai hidup? Ya, inilah hebatnya Bintang Revolusi.. karena hidup ini tak lepas dengan yang namanya interaksi, sosialisasi dan bahkan konflik apapun baik positif dan negatif pun berhubungan dengan manusia. Konflik positif emang ada ya? Ada J nanti akan saya share ilmu yang saya dapatkan.

Disini, Bintang Revolusi (BR) mengajarkan saya untuk slalu mengedepankan Allah untuk segala bidang. Sehingga timbulah motto saya “Allah dahulu, Allah terus, dan Allah lagi” Allah.. Allah dan Allah, niscaya hidupmu akan terasa mudah! Silahkan lakukan step itu dulu, disini termasuk dalam kegiatan beribadah kepada-Nya, karena Allah menciptakan jin dan manusia tak lain dan tak bukan hanya untuk menyembah-Nya. Seperte ayat yang berbunyi “inna kholaqna al-jinni wal ingsi illa liya’buduun”  sekali lagi, ILLA LIYA’BUDUUN menyembah, saya kaitkan dengan shalat, “ash sholaatu imadduddiin” yang artinya adalah shalat itu tiang agama.. bayangkan rumah terbentuk tanpa tiang, tanpa penyangga atau pengokoh sebagai pengokoh rumah tsb? Apa yang terjadi? Maka, shalatlah! Ketika dengar adzan maka ibadahlah kepada Dzat yang meciptakanmu, minta lah kepadanya. Jika kau mengetahui makna pada tiap gerakannya, shalat sungguh akan menuntunmu kedalam kebaikan dan menghidarimu dari perbuatan keji. Allah sungguh Dzat yang amat sempurna, yang maha Rahman dan Rohim. Mengapa saya bisa bicara dengan yakin? Karena di BR saya pernah di ceritakan dengan senior saya mengenai halnya numerologi yakni hisab menurut penanggalan lahir. Pada hakikatnya manusia sungguh di ciptakan sebagai khalifah dan Allah sudah menuliskan taqdir yang indah bagi setiap insan.
Mungkin kalian yang menganggap taqdir yang indah mengenai hal materi atau kekayaan di muka bumi ini bertanya, “jika Allah menakdirka insan untuk bahagia, mengapa banyak orang-orang miskin dan telantar dimuka bumi ini? Bukankah mereka juga khalifah yang diciptakan Allah?”  ya, benar. Allah tidak pernah membuat seseorang menderita bahkan sengsara, namun yang membuat nereka sengsara adalah ke-dzoliman mereka sendiri atas diri mereka. Al-qur’an itu kitab yang dahsyat bukan? Telah Allah beri tanda-tanda kekuasaan dan telah Allah tunjukkan kepada kita, banyak perintah-perintah yang Allah ucapkan melalui kalamnya namun kita abaikan. “summum bukmun umyung fakun laa yu’minuun” Allah bilang, mereka tuli, buta dan mereka tidak mengetahuinya. Mereka yang enggan kembali kejalan-Nya padahal mengetahui bahwa itu salah, namun mereka tutup mata mereka, hati mereka sehingga mereka dzolim, sombong dan merasa tidak butuh Allah. Naudzubillah hi min dzalik.. ciri-ciri sombong ada tiga, yakni merendahkan orang lain, menolak kebenaran, dan merasa bisa. Lantas masihkah kau ingin menomersekiankan agama? J
Secara nature/alamiah Allah menetapkan berjuta potensi di dalam diri kita yang sebenarnya luarbiasa hebatnya. Namun kita sia-siakan dengan asupan negatif. Ucapan dan tindakan kita adalah refleksi dari diri kita yang sebenarnya, yuk kita sama-sama hijrah menuju ke jalan-Nya sekarang dan STOP untuk menunggu kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya akan hadir kepada mereka yang berusaha mencapainya, namun sekali lagi dengan izin Allah :)
Percayalah, skenario Allah jauh lebi baik dari yang kita duga :) 

Kawan, marilah berbahagia.. bahagia selamanya tanpa hambatan. Karena penentu kebahagiaan seseorang hanyalah dirinya. Tentukan parameter kebahagiaanmu serendah-rendahnya agar kau slalu bahagia

#AllahdahuluAllahlagiAllahterus