Mungkin tidak sedikit dari kalian yang menginginkan sebuah
perubahan dalam hidup, perubahan menuju kebaikan dalam diri. Tidak sedikit dari
kalian yang telah di uji dalam kemaksiatan dan lalu meyesal akan perbuatan keji
dan hina nya seperti itu, namun kalian tak tahu harus berbuat seperti apa?
Sahabat-sahabat yang di cintai Allah, sesungguhnya Allah maha pengampun dan mencintai orang-orang yang bertaubat. Maka hendaklah engkau bertaubat karena-Nya. Memang, jalan menuju kebaikan itu tidaklah semulus dan semudah yang kita harapkan. Bahkan mungkin faktor lingkungan termasuk teman anda akan menghambat kemajuan perubahan anda. Dari hal yang telah saya dapatkan pada sekolah terbaik yaitu bintang revolusi, terdapat 3 hal pada diri seseorang, yakni mindset, belief, value. Midset atau pola pikir akan mempengaruhi tingkah laku seseorang. Pikiran kita terbuka seperti gelas, apabila gelas itu di isi dengan hal-hal positf, maka nikmatlah yang di rasakan. Dan sebaliknya, apabila dengan hal negatif maka kita melihatnya saja jijik. Contoh; gelas di isi dengan teh yang nikmat, dan dapat menghilangkan dahaga terasa begitu baik melewati tenggorokan dan masuk ke dalam tubuh kita, jika gelas yang indah terbuat dari emas sekalipun, apabila di isi dengan hal-hal negatif seperti air selokan, apakah ada yang mau meminum/menggunakan gelas tersebut?
Begitulah pola pikir manusia akan suatu hal. Jika saya bertanya mengenai free sex, bagaimana pandangan menurut kalian? Saya akan mendapat berbagai macam jawaban sesuai dengan background dan mindset teman-teman semua. Ada yang mungkin menganggap free sex adalah suatu kewajaran dan ada pula yang menganggap free sex itu hal yang hina. Bagaimana saya bisa mendapatkan jawaban yang berbeda? Ini adalah perspektif teman-teman semua/sudut pandang sesuai dengan landasan teman-teman berfikir. Itulah mindset, sedikit banyak akan berpengaruh dalam diri seseorang.
Lalu belief, apa itu belief? Belief merupakan kepercayaan seseorang. Tiap manusia mempunyai label terhadap dirinya. Yaitu kepercayaan dia seperti apa sih dirinya itu. Saya akan menggambarkan percakapan saya dengan salah satu teman saya, sekaligus therapy terhadapnya, saya bertanya “dek, kamu punya label negatif atau kepercayaan buruk kah terhadap dirimu?” lalu ia menjawab dengan sangat yakin, “iyalah, punya” “wah, seyakin itu ya.. kalau boleh saya tau, apa label itu?” lalu ia menjawab lagi, “saya orangnya suka omdo” lalu saya bertanya lagi, “kapan label itu mulai ada pada dirimu?” lalu ia mejawab, “mulai merekat banget ketika kuliah, sebelumnya pernah pas SMA” “waah, hal apa yang menyebabkan kamu bisa di apa seperti itu?” “karena saya hanya bisa bicara tanpa mengaplikasikan yang saya lakukan” lalu saya bertanya lagi, “apa label ini menghambatmu?” ia menjawab “iya, karena cap ini saja jadi kurang pede untuk berpendapat” saya bertanya lagi, “berarti sebelum kamu di cap seperti itu, kamu tidak seperti itu kan?kamu sendiri yang meyakininya.. coba pastikan yang bicara bahwa kamu seperti itu adalah 50%+1 dari lingkunganmu” lalu ia menjawab, “gak sih, hanya beberapa teman saja”
Dari sini dapat di lihat bahwa, pengaruh ucapan seseorang terhadap orang lain, pengaruhnya amat besar. Selain faktor lingkungan/eksternal, ada faktor internal atau sering dibilang sebgai ‘selftalk’ ucapan negatif atau pikiran negatif seseorang akan berpengaruh terhadap tingkah laku dan output lain dari orang itu, kan dikatakan bahwa Allah adalah prasangka hambanya. Jika anda menilai buruk dan meyakini buruk terhadap diri anda, ya buruklah sudah, karena ada saja yang paling dekat dengan diri anda mengatakan bahwa anda buruk, ya bagaimana orang lain yang hanya tau outputnya saja? Maka, hindari keyakinan negatif terhadap diri anda, bagaimana mau berubah jika selftalk anda saya masih tak yakin? Yuk perbaiki mindset dan beliefnya dulu ;)
Lalu, yang terakhir ada value atau nila dasar sebagai
landasan seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar