sepi, tanmpamu. hanya sunyi yang menemaniku. namun, aku harus bisa menahan diri. aku harus tau diri, karena aku tak pantas bagimu. kamu memberiku banyak pelajaran selama sebulan ini, terimakasih.
pagi ini ku ditemani oleh lagu yang membuat pagiku semakin sepi,
Aku mengenal dikauTak cukup lama separuh usia kuNamun begitu banyak..pelajaranYang aku terima
Kau membuatku mengerti hidup iniKita terlahir bagai selembar kertas putihTinggal kulukis dengan tinta pesan damaiKan terwujud Harmony
Segala kebaikan..Takkan terhapus oleh kepahitanKulapangkan resah jiwa..Karna kupercaya..Kan berujung indah
Kufikir ini semua telah berakhir, Kufikir engkau telah hilang bersama bayang-bayang masalalu.
"Ndah ikut Seminar Keorganisasian yuk" Ajak ketua umum Komunitas Kepemimpinan kepadaku saat itu yang hanya fokus kepada kuliahku.
Ragu, namun ku merasa tidak pernah hadir disetiap kegiatannya lalu kumemutuskan sesekali ikut agenda ini yang berlangsung sekitar 3 hari.
Hari-hari dilalui dengan segala materi, Namun, pada suatu materi yang membuatku 'eye catching' dan menarik yaitu seputar bagaimana kita menyampaikan pendapat dengan demonstrasi.
Day by day past so fast, Aku kuliah seperti biasa namun pembicara yang aku kira sudah menikah bahkan punya anak dia masih kuliah di kampusku (kampus swasta yang terkenal di kota ku).
Saat itu aku berjalan bersama kedua temanku yang sangat aktif di organisasi ini. Akupun menyapa senior itu saat mengisi materi ketika seminar dan memberanikan diri meski hanya untuk sekedar basa-basi.
"Bang inget saya gak?" tanyaku
"Inget kok, Indah kan?" Jawabnya
"Iya bang hehe"
"Lagi ngapain di kampus?"
"Baru pulang kuliah bang"
Dan kemudian aku dan kedua temanku, Sari dan Nur kami pergi untuk nongkrong di gang samping kampus kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar