Kamis, 01 Desember 2016

Monosodium Glutamat

Yang hits disebut-sebut sebagai MSG ternyata dapat membuat kemampuan otak kita menyimpan suatu memori menurun? Mitos atau fakta?

Glutamat adalah sebuah protein non-esensial yang terdapat di dalam tubuh kita yang dapat di sintesa oleh tubuh secara "manual". Pada matakuliah Biokimia II yang baru saja saya pelajari hari ini menunjukkan bahwa Monosodium Glutamate atau yang biasa dikenal sebagai MSG benar faktanya jika terakumulasi dalam kadar yang melampaui kemampuan tubuh dalam mendegradasi senyawa-senyawa berbahaya dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan fungsi otak bahkan infertilitas atau kemandulan!

Memang cara pembuatan MSG melibatkan banyak sekali zat-zat kimia aditif yang namun terkandung dalam jumlah yang sedikit, dan tidak mendominasi pada pembuatan MSG tersebut. Glutamat merupakan salah satu asam amino sebagai prekursor pembuatan protein, neurotransmitter dan hormon. Namun MSG sendiri bersifat lebih polar daripada glutamat sendiri, serta mampu menembus sel-sel syaraf dan fungsi neuroransmitter terganggu pada akumulasi MSG yang berlebih.

Akumulasi berlebih dapat menguragi kecerdasan, daya pikir serta kepikunan.
Kata dosen saya, terbukti MSG telah di uji pada tikus dapat menyebabkan gangguan hormon esterogen atau progesteron sehingga menyebabkan kemandulan dan gangguan lainnya:)

Terima kritik dan saran

Kamis, 10 November 2016

Kakiku yang Patah, Bukan Hatiku

Kulihat di sekeliling kamarku yang penuh dengan aneka lukisan di tembok bagian kiri, bersama gambar yang di ambil pada beberapa momen penting disana. Rak piala di sebelah kanan pintu kamar serta meja belajarku yang tidak pernah rapi, hehe. Kulihat satu persatu piala yang selama ini terpampang rapi di dalam rak di samping lemari bajuku. Semua mengingatkanku pada satu hal, mimpi terbesarku meraih mendali emas untuk bidang olahraga karate. Kuperhatikan baju karateku yang lusuh ini, serta sabuk hitamku yang baru kudapatkan 2 tahun lalu. Terakhir ku pakai, hmm sekitar 7 bulan lalu setelah pertandingan itu membuatku cidera di bagian kaki yang mengharuskanku memakai gips ini.

"Sya, makan dulu nak.." ucap ibuku di balik pintu kamarku,

"oh iya bu, masuk aja." jawabku sambil duduk di kursi belajarku.

"anak ibu lagi apa, sayang?"

"Rassya lagi liat-liat mendali Rassya bu. Masih mau ikut kumite bulan depan deh bu"

"Sayang, kakimu itu bengkak nak. Kamu masih harus istirahat, nih abisin dulu makannya"

"Ibu mau kemana? Rassya gak mau sendirian di kamar"

"Ibu udah tiga hari gak kerja sayang, nanti ibu suruh Dika temenin kamu ya" jawab ibu sambil mencium keningku. Sudah lama aku tidak bertemu dengan Dika, kekasihku karena dia juga sedang mempersiapkan tanding basket se-provinsi, dan aku?

Biasanya aku dan Dika sering banget adu semangat, dan biasanya kami janji kalo aku bisa dapet mendali emas Dika akan mengajakku entah kemana. Yang pasti, Dika selalu mengejutkanku disaat aku telah meraih mendali emasku. Bahkan oleh-oleh cidera pun ia menemaniku sampai sebulan lebih dirumah, kalau tidak aku paksa dia untuk latihan terus mungkin dia ada disini sekarang.

"Hah? Dika kok nelpon ya, pasti ibu deh yang abis nemuin Dika di kampus trus dika khawatir, trus Dika nelpon aku. Ah ibu" gumamku saking pedenya dika khawatir kepadaku, hihi.

"Halo Dika.."

"Hai cantik, kamu udah abis makannya?"

"Ih apadeh kamu, udah latihan aja yang bener"

"Iya, tadi ibumu kesini nemuin aku. Aku jadi makin rindu"

"Dika,.."

"Iya sayangku?"

"Rassya juga kangen banget sama Dika, sampe ketemu di final. Rassya cuma mau ketemu Dika kalo Dika masuk final"

"Aku gak bisa Sya.."

"Hah? Gak bisa apa Dik?"

"Gak bisa nunggu waktu selama itu, hehe. Tapi aku janji sama kamu aku akan ngebawa tim ku menuju final"

"Sayang Dika.."

Tak sabar aku menunggu hari itu. Lalu, aku mulai makan dan menghabiskan makananku. Setelah itu, aku kembali membuka buku matakuliahku yang sudah satu semester aku tidak kuliah, ah membosankan. Tapi nanti juga biasanya teman-temanku datang untuk mengajariku di rumah, jadi aku masih bisa sedikit mengerti apa yang mereka pelajari di semester tiga ini.

Aku juga terobsesi menjadi seorang penyanyi, penuls serta aktor, hehehe. Aku memang banyak mimpi, banyak mau. Tapi untungnya aku bisa menyelesaikan mimpi-mimpiku. Sejujurnya aku adalah seorang kimiawan, aku cinta dengan ilmu itu, tapi aku malah masuk jurusan komunikasi hehe. Gak apa-apa aku salah jurusan, asal bisa tetep latihan. hihi.

Aku mulai melangkahkan kakiku perlahan di kamar, memang sulit, tapi harus kucoba. Aku keluar kamar memakai kursi roda ku dan meminta si mbak untuk turun ke taman.

"Tapi Non Rassya kan sakit, nanti aja ya non sama ibu"

"Tolongin Rassya mbak, Rassya mau jalan ke halaman aja deh"

Dan akhirnya aku keluar, di halaman depan rumah aku latihan jalan di kebun ibu, ya isinya cuma tanaman hias sama kolam ikan sih hehe, tapi tetap saja aku menyebutnya kebun. Lalu, gak lama kakiku mulai terbiasa untuk jalan, gak lama aku mendengar bunyi bel dan ternyata teman-temanku datang.

"Hei gingsul gimana kakinya?" Tanya Elena, sahabat SMA-ku. Aku sering dipanggil gingsul karena gigiku.

"Baik, kalian abis jalan ya? Kok tumben pada ngumpul" Ejekku, karena memang sulit sekali sahabat-sahabat SMA ku ini kumpul.

"Iyalah kan mau jenguk bidadarinya Dika, hahaha" Jawab Karina

"Ini ada titipan dari aa" Sanggah Elen, Aa yang dia maksud adalah Dika, emang Elen suka manggil orang sembarangan.

"Loh, kalian ketemu dulu sama Dika?" tanyaku iri

"di depan rumah tadi juga ketemunya, kan Dika duluan yang mencet bel"  Jelas Elen.

Akupun langsung diam menanggapinya. Dika ternyata memang dekat, seperti yang selalu ia ucapkan kepadaku, "aku selalu dekat kamu, kamu rindu pasti aku datang."  Aku benar-benar rindu Dika, lalu Elen memberi ponselnya yang terhubung langsung dengan Dika.

"Halo, gimana len dia suka?" tanya Dika langsung ketika angkat telponnya dari Elen.

"Suka banget Dika" Jawabku

"Eh kamu, yang sabar ya sayang. peluk aja bonekanya kalo kangen aku"

"Dik, kenapa sih dik.." Suaraku mulai tak kuasa menahan tangis, dan seketika teman-temanku memelukku.

"Sya, kamu nangis?"

Akupun terdiam, tak berani menjawab. Hampir enam bulan kami tidak bertemu, terasa lama sekali. Empat tahun kami pacaran tidak pernah selama ini kami jauh dan tidak saling bertemu selain karena tanding.


To be continued...............

Senin, 25 Juli 2016

Rindu

Siapa sih yang gak kenal rindu
Semua orang pasti pernah rasain apa itu rindu. Rindu ya?
Hmm rindu rasa pacaran aja gak enak. Apalagi rindu rasa jomblo.

Teruntuk siapa? Dia? Dia yang mana?
Dia yg friendzone kamu? Dia yang adek-kakak zone? Apa dia yang udah lewat?

Susah. Susah ngungkapinnya. Kalo aja rindu ini berbentuk makanan pasti idah basi. Bukan sekedar basi. Busuk, bau, berlendir, iyuh pokoknya. Bukan karena aku benci. Bukan

Tetapi karena rindu ini telah lama kusimpan untukmu. Ya kamu.
Gak peduli seberapa acuhnya kamu terhadapku sekarang. Yang penting rasa cintaku tak pernah dusta. Cintaku tulus. Karena gak pandang status, jarak, waktu dan siapa kamu. Tapi akan terus tumbuh seiring berjalannya waktu. Ini kah cinta?

Ya. Itu cinta menurutku. Apakah cinta menurutmu itu sebatas status, jalan bareng, makan bareng, ketawa bareng, pulang bareng, bahagia, sedih bareng apa yg bareng itu cinta? Trus kalo gaada status udah gutu aja? Tanpa hati? Tanpa perasaan? Gak peduli?

Hei rindu, kalo begitu aku hargai kedatanganmu! Karena kamu datang untuk menamparku. Karena kebodohanku dimasa itu. Tak bisa menjaganya, tak bisa hargai kehadirannya, tak bisa jadi apa yang dia inginkan.

Janji itu bagaikan cahaya lilin di kegelapan. Ia hanya menyala di saat gelap. Lalu, cahaya itu hilang dengan mudah di waktu terang. Bahkan kalah terangnya saat gelap tiba.

Untuk kamu yang kucinta. Aku gak tau kamu lagi dimana, sama siapa, apapun yang kamu kerjakan aku sama sekali gak tau. Tapi hati ini gak akan rapuh. Karena hati ini selalu menyebut namamu. Dalam bait2 indah dalam tiap doa yang di panjatkan..

Jika memang kau benar adanya untukku, aku sangat yakin. Kemanapun aku pergi. Pasti aku akan selalu bertemu denganmu.

Yang terbaik selalu kudoakan untukmu.. Meski tangan ini tak bisa lagi saling menggenggam, meski bibir ini tak bisa lagi mengucapkan apapun untukmu, meski mata ini tak lagi bisa melihat indahnya tawa, senyum, kebahagiaanmu, serta kelakuan lain yang membuatku RINDU, namun hati ini tetap dan masih ada wajahmu, kehadiranmu yang pernah melarangku untuk melepasnya. Ya aku masih menjaga itu

Menjaga pangeranku yang mungkin sedang menemui kekhilafannya, dan aku sungguh yakin kau akan kembali. Pasti.
Karena kupercaya cintamu nyata. Dan ada untukku

Aku rindu padamu. Sungguh rindu

Sabtu, 30 April 2016

The Power Of Law Of Attraction

Power of law of attraction

Baru saja ku mempelajari mengenai "law of attraction" di sekolah kehidupan yang tak pernah ku temui di luar sana. Bintang Revolusi.. Itulah namanya. Sekolah yang memperlajari mengenai nilai-nilai kehidupan. Salah satunya yang telah saya aplikasikan mengenai ilmu "energi"

Siapa saya? Dari apa saya terbuat? Untuk apa saya hidup?

Manusia, apabila tubuhnya di bagi-bagi dan di potong menjadi bagian terkecil akan terbagi menjadi atom penyusun dan memiliki satuan energi. Semua tersusun atas satuan terkecil yaitu atom dan di dalamnya terdapat energi positif serta negatif. Apabila seseorang memancarkan energi positif seperti tersenyum, tertawa bahagia, motivasi dll. Maka kita juga akan senang, semangat dan timbul energi positif dalam diri. Sebaliknya, begitu pula apabila kita selalu pancarkan energi negatif. Marah, keluhan, cacian, umpatan, kesedihan dll maka yang kita rasakan juga buruk. Entah itu sedih, kesal dan sebagainya. Seperti kita dengarkan curhatan teman yang sehabis putus atau marah, kita secara tidak sadar akan menjadi second stress. Karena energi itu bervibrasi, maka sebarkanlah hal positiv karena hal itu akan kembali juga ke kita.

Semua yang terjadi pada kita merupakan hal netral. Misalnya ada yang tiba-tiba menampar kita, mungkin sebagian besar dari kita akan marah bahkan menamparnya kembali. Tapi setelah kita tahu bahwa ia ternyata adalah orang gila? Kalau kita menamparnya kembali berarti siapa yang lebih gila?

Jika di sosial media ada yang menulis status "bete banget nih" energi negatif yang di pancarkan membuat kita berfikir "apaan sih ni orang" dsb. Lihat akun-akun motivasi, pak Mario teguh, motivasi islam dan sebagainya banyak follower bahkan banyak yang me-repost kata-kata motivasinya. Karena kata-kata yang di post dapat membangun semangat. Nah, kata-kata itu berasal dari fikiran. Law of attraction harus di latih, namun kebanyakan dari kita melatihnya dengan hal negatif dan fikiran negatif. Law of attraction tidak memihak lada fikiran positif atau negatif saja. Jadi semesta akan menjalankan apa yang kita fikirkan/visualisasikan.

Mulailah bermimpi dan visualisasikan apapun yang kita inginkan! Jangan batasi mimpi kita. Entah bagaimanapun Tuhan akan mengabulkan dengan caraNya.

Silahkan tonton "the secret" jika anda ingin mengetahui lebih lanjut.

#KING #KanGenInspiringGlory #wearetheking

#BintangRevolusi #PublicSpeaking

Minggu, 10 April 2016

Penghijrahanku (I)



Assalamualaikum ukhti yang shalihah, bagaimana kabarmu? Wah senang sekali saya bisa sharing dengan ukhti sekalian.
Ada sahabat saya yang bertanya “Dir kok jilbab lu panjang sih? Gak gaul banget. Gerah loh, mending pake yang pendek kayak kemaren aja atau yang tipis. Risih liatnya”
Saya hanya membalas “Di neraka jauh lebih panas”
Dan diapun terdiam.
Ukhti, saya ingin menceritakan perjalanan hijrah saya yang menurut mereka, saya berubah total muai dari gaya bicara, penyampaian, cara berpakaian dsb. Saya memang lulusan pesantren, namun mungkin saudara hanya bisa melihat dari kulit. Tapi, cara berpakaian saya bisa di lihat sangat berbeda bahkan seperti bkan anak pesantren yang ada pada benak saudara sekalian. Karena saya salah satu anak yang tomboi, bergaul dengan lawan jenis seperti tak ada batas, bicara celetuk, pacaran dan termasuk maksiat di dalamnya (maksiat tangan, hati, telinga dll). Tiap orang memang punya jatah hijrahnya masing-masing. Tapi mungkin saudara bilang “Ah, gue sih udah di takdirkan jadi anak nakal..” dan bisa jadi “Ah Allah kan udah nulis takdir gua buat maksiat sama doi, tobat mah entar aja”
Ingat ukhti shalihah, Allah tidak pernah menakdirkan seorang hamba untuk menjadi buruk, rendah, hina dan hal negatif lainnya. Allah selalu memerintahkan kita dalam hal kebaikan, membahagiakan dan Allah sayang sama seluruh hambanya, termasuk PEREMPUAN!
Coba kita ingat kembali pada masa jahiliyah dimana perempuan jadi barang yang di perjual belikan, dimana perempuan seenaknya di permainkan dengan yang bukan halalnya, perempuan dijadikan budak, dibayar hanya untuk sebagai pemuas nafsu bahkan menjadi aib keluarga sendiri lalu dibunuhnya tiap ada bayi perempuan yang lahir! Inna lillahi wa inna ilaihi raa jiun.
Ukhti, seharusanya kita bersyukur. Amat bersyukur kepada Allah SWT. Karena apa? Karena islam datang membawa seribu kebahagiaan, seribu kebaikan yang tak hentinya. Subhanallah, wanita begitu di agungkan dengan caranya dalam aturan Allah wanita di serukan untuk menutupi auratnya, menjulurkan jilbabnya hingga menutupi dada, melarang ikhwan menyentuh kepada yang bukan mahramnya. LALU MENGAPA MASIH BANYAK WANITA YANG MENGUMBAR AURATNYA?
Sadarkah bahwa kita apabila tidak mengikuti perintahNya sama dengan kita menghinakan diri kita sendiri? Sadarkah bahwa kita merendahkan diri kita sendiri? Sadarkah bahwa kita sama dengan binatang? NAUDZUBILLAHIMIN DZALIK
Pernahkah kita pergi ke sebuah toko kue lalu melihat kue yang di penuhi lalat kita akan tetap membeli untuk memakannya? Pernahkah? Tidakkah jijik dengan kue tersebut?
Menanggapi hal tersebut, apa yang saudara pikirkan? Apa yang ingin saudara lakukan? Mungkin kadang kita berfikir “ah nanti saja, saya belum siap. Mungkin belum waktunya” belum waktunya? Kapan waktu yang tepat? Tidak ada waktu yang tepat apabila itu hanya di dalam pikiran dan belum kita lakukan. Waktu yang tepat hanya akan datang kepada kita yang mencari dengan melakukan. Coba saja dulu bagaimana rasanya memakai jilbab, seminggu, dua minggu ubah celana dengan rok, dan terus bertambah hingga akhirnya kita istiqomah. Dan jangan pernah coba untuk mundur apabila kita jenuh, lebih baik berhenti tetap di titik itu, daripada kita kembali ke zona negatif kita. Ingat, tidak ada waktu yang tepat, karena kita tidak tahu kapan kita menemui ajal kita kembali kepada YME.
Siapkah kita meninggal, menghadap yang kuasa dengan diri yang kotor? Relakah kita bertemu Sang Terkasih dengan jiwa yang hampa?
Bagi ukhti yang merasa hatinya kosong karena mungkin baru di tinggal sang pujaan hati, isi hati dengan Allah. Karena saat-saat galau seperti itu, setan mudah masuk dan membisikan hal-hal yang sama sekali merugikan kita. Galau, nangis, meratap hanya dapat membuang waktu kita yang padahal dapat kita isi dengan keaikan-kebaikan, pembenahan diri, taubat, dan mengasah potensi besar kita yang di titipkan oleh Allah SWT. Boleh kita bersedih, silahkan flashback, kumpulkan barang kenangan, kunjungi tempat favorit, dengarkan lagu kenangan serta rasakan perasaan itu dan jangan pernah coba lupakan! Silahkan tangisi hingga saat anda menemukan hal itu, dari lagu, sampai ke tempat favorit, anda tidak lagi berduka, anda merasa bebas dan bahagia. Karena jika kita “pura-pura” acuh di luar atau menafikkan diri, semua akan tetap terasa dan kadang suka lama move on. Yang padahal jika tangis itu kita luapkan, hanya dalam beberapa jam dan menit kita dapat menghilangkan perasaan sakit itu!
Ikhlaskan, karena sesungguhnya Allah cemburu, Allah ingin kita bertemu denganNya lagi dikala malam, Allah ingin kita berbicara mengenai permasalahan kita lagi kepadaNya, bukan pada makhluknya. Allah ingin kita lebih banyak terfokus kepada masa depan kita, kebaikan kita terhadap orang lain, usaha kita terhadap negeri ini, kontribusi kita, dan Allah ingin mendekatkan kita lagi kepada keluarga kita yang mungkin jarang lagi berkumpul, bahkan sekedar memberi kabar pun hampir tidak pernah.
Ukhti shalihah, tidak ada yang namanya pacaran syar’i.. intinya tidak ada pembenaran dan toleransi untuk pacaran sedikitpun di dalam al-quran. Karena tidak akan pernah ada dua cinta dalam satu hati, layaknya pacaran kita akan terlena dengan canda, tawa serta bahagia yang padahal semua itu fana. Itu semua adalah nafsu. Bagaimana tidak? Pria yang berkomitmen, pasti berani datang kerumah dengan membawa segala kesiapannya hanya untuk yang tercinta. Bukan mengumbar janji-janji manis untuk menikahkan. Karena hakikat cinta hanya 2 yaitu mengikhlaskan atau menghalakan.
Ukhti, sayangilah dirimu karena dirimu adalah permata yang di investasikan tuhan di dunia ini. Sayangi dengan menjaga kehormatanmu hanya untuk yang dicinta, perbaiki hati yang usang dengan mendekatkan diri kepada ilahi. Ikuti semua nasihat baik dari yang maha cinta. Pantaskan diri apabila ingin mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Karena anak-anak yang shalihah datang dari madrasah yang baik yaitu ibu yang baik. Karena wanita baik akan mendapat pria yang baik pula. Tapi niatnya jangan salah ya, hanya untuk Allah :)
*bukan karena saya lebih baik dari saudara sekalian, jika ada kesalahan minta kritiknya ya. makasih

Jumat, 18 Maret 2016

Sepotong Hati

"Cuma jadi diri gue dihadapan lo tanpa harus fake"
Gumam gue dalam hati. nama gue Mentari, gue mahasiswa dari salah satu kampus ternama di Jakarta. Gue sebenernya cewek cuek sama cowok. Tapi

Tang, lo tuh cowok yang gue temuin buat basuh luka gue setelah hilangnya dia. Gue bisa jadi gue tanpa ragu. Karena satu.. lo nerima gue tanpa syarat, seperti dia

"duuuh, bodoh banget gue bisa suka sama Bintang sih" keluh gue di kamar. Tiba-tiba gadged gue pun berbunyi, ternyata telpon dari Bintang..

"eh, iya tang kenapa?oh, iya tang tunggu aja di kampus ya. gue kesana" ternyata bintang yang menelepon gue untuk ngajak kopdar malam itu.

---Di Kampus---

"lo kenapa tang?"
"gapapa, gue cuma butuh refreshing aja kok"
"ohyaudah kita ngobrol aja di food court ya"

Ternyata malam itu bintang cerita mengenai wanita yang ia cintainya, namun gue hanya bisa memberikan solusi terbaik untuk Bintang, sebagai orang yang gue cinta buat saat ini..

"iya ri, gue bingung banget kondisinya gue suka sama Dina. Tapi lo tau sendiri lah Dina kan punya pacar."

Bintang suka terhadap Dina, tulus sehingga gue hanya bisa mendukung dan memberikan yang terbaik untuk Bintang, karena gue sayang Bintang tulus dan cuma mau liat Bintang bahagia aja cukup buat gue

"eh lo gimana tuh sama mantan lo? masih sedih?" tanya Bintang
"hah? kok jadi gue sih, gue mah baik-baik aja. Lo tuh yang kenapa sama si Dina"
"iya gua cuma bingung aja"
" denger gue ya tang, kalo lo beneran sayang sama Dina, ya lo gak harus milikin dia kan? coba gue perjelas, kalo lo suka sama dia tapi lo maunya dia suka sama lo atau ikutin apa yg lo mau. disini lo egois tang.. lo gak sayang dia. Tapi lo sayang sama diri lo sendiri, karena lo gabisa liat dia bahagia dengan jalannya"

Bintang pun terdiam..

"iya juga sih, logis.. makasih ya tar"

sama-sama tang.. seandainya lo tau, gue lagi nashatin diri gue supaya gue bisa ikhlas liat lo suka sama dia tang

"tar, lo kalo ngerasa nyaman sama orang gimana?"

Jlebb.. apa lo bisa tau kalo gue suka sama lo tang?

"hah? ya kalo gue nyaman sama orang biasanya ya gua tinggal tang. Haha"
"lah kok malah di tinggal?"
"ya atuh beda tang, gue cewek, gue gasuka di gantung. apalagi kalo gue suka duluan, mana bisa kan gue nembak? haha"

sebelumnya sih gue emang selalu begini sama orang, tapi sama lo.. mau pergi aja gue gabisa tang..

"oh, tapi lo ga nyaman kan sama gua?"

gue cuma balas dengan senyuman aja. Tang, gue gaakan ninggalin lo dalam kondisi dimana lo butuh tempat buat bersandar, makasih juga tang, lo udah jadi tempat gue bisa tertawa lepas malam itu

 ---02.00 am---


duhh telpon dari siapa deh..
hah? ada apa Bintang?

"iya tang, ada apa?"
"lo udah tidur ya tar?"
"hmm kenpa emangnya tang?"
"eh maaf deh, yaudah lanjutin aja tidurnya"
"ih gakpapa tang, gue sekalian mau shalat"
"yaudah shalat dulu aja.. maaf ya tar"
"ih jangan bikin kepo deh"
"engga tar, gue cuma mau ngobrol sama lo, yauda shalat dulu aja. gua juga mau shalat"
"yauda nanti gue telpon ya kalo udah"

--03.00 am--

"ada apa tang?"
"gak kok.. mau ngobrol sama lo aja.."

dan akhirnya gue telponan sama bintang sampe adzan subuh.. ternyata bintang masih butuh listener. Ya tang, gue gapapa dan gue seneng bisa ada buat lo

--suatu hari--

"tang, gue pamit ya sama lo, nanti seminggu kedepan gue bakalan sibuk banget sama organisasi gue. dan kebetulan gue ada pengabdian masyarakat"
"oh yaudah sukses ya"
"iya makasih tang"

Di desa gaada sinyal, tapi akhirnya gue sms Bintang dengan nomor yang lain

Gue : Tang?
Bintang : iya ada apa tar?
Gue : gakpapa tang, gue lagi di Bogor ni, nomor gue yang itu gabisa di hubungi dlu ya
Bintang : iya tar gakpapa. sukses ya
Gue : iya tang makasi. oiya punya nomor lain ga?
Bintang : nanti ya tar gua kabarin
Gue : oke

--10.00 pm--

setelah evaluasi, gue lagi mau cerita banget sama Bintang mengenai keluhan gue dan gua mau melepas penat gue karena kesibukan gue ke Bintang

"iya halo, tang"
"iya tar, lu kenapa?
"gakpapa tang, cuma butuh temen ngelawak aja gua"
"haha emang lu lagi jenuh?"
"iyani, lu sombong ya gapernah hubungi gua lagi"
"bukan gitu, gua takut ganggu kesibkan lo tar"

setelah lama gua membuat dia ketawa di telpon..

"lu kenapa deh tar daritadi pembicaraan lu beda banget, cerita lah ke gue. Bilang kalo emang adaapa-apa, soalnya gua ngerasa ada sesuatu yang ingin lo sampaikan"
"apaandeh, gue bilang kan kalo gue stress emang gila gini tang haha, jadi gua cuma ngelawak aja"
"tapi bukan itu masalahnya.. ayo cerita ajasih ada apa emangnya?"
"gue gabisa cerita sekarang tang, gue mau ketawa dulu aja hehehe"

beside of my internal problem with my self, I'm feeling so missing you, Bintang.. kayaknya sih Bintang mulai ngerasa kalo gue suka dia. oh Goshhh please don't...

pembicaraan kita malam itu sudah berantakan, kita sama-sama saling tau kalau ternyata Bintang juga nyaman sama gue dan Bintang minta gue janji untuk gak ninggalin dia.

--a few weeks later--

"tang, nomor lo yang satu lagi masi ada gaksi? kemaren gue telpon gabisa"
"oh itu gatau kemana tar, kan gua beli cuma buat telponan sama lo doang"

......

entah kenapa makin hari, kita makin jauh dan hingga saat ini pun aku sudah tak pernah menghubunginya lagi.

Let's Act!



Pagi hari di kendaraan umum

“wih bukunya serem juga ya dek. Mau bikin bom ya?” ledek seorang ibu yang duduk disamping kendaraan umum yang saya naiki pagi tadi.

“hehe iya bu, doakan saja semoga nuklir ini bisa membantu masyarakat” sahutku

“lha, membantu kayak gimana dek? Jelas-jelas nuklir itu berbahaya” balas ibu tersebut

Inilah alasan saya ingin memperkenalkan kepada masyarakat, khususnya daerah saya sendiri untuk mengetahui apa itu nuklir. Karena mindset orang indonesia yaitu, terlalu lama terjebak dalam ‘traumatis’ yang sebenarnya mereka hanya mengetahui dari isu yang tersebar padahal belum jelas kebenarannya..

Sekarang.. I ask you, what is nuclear?

Apakah yang terbayang di benakmu??? Bom? Apakah ada yang bilang “..oh itu kan energi terbaharukan..” dan pernyataan positif lainnya?

Telah banyak anchor negatif yang tanpa disadari telah masuk ke dalam subconcious manusia.. khususnya Indonesia.

“..ah orang indonesia mah jam karet..”
“..ah Indonesia mah negara korup..”
“..savety di Indonesia kurang..”
“..kita mah gabisa bikin teknologi yang bagus..”
“..ah orang Indonesia mah negara pemalas..”
“..negara kita mah ikut-ikutan doang..”
Dan sebagainya..

Apakah kalian lupa kalau Indonesia adalah negara yang cukup berpotensi ? di bidang agraris? Kelautannya? Tambangnya? Masyarakat yang ramah tamah? Muda-mudi yang kreatif sehingga banyak yang mengharumkan nama bangsa melalui prestasinya?? KITA BISA!! KITA TAK SEBURUK ITU KAN??

Coba lihat pembalap F1 kita.. Rio, ia telah memenangkan balap mobilnya.

Tanah kita subur, masyarakat kita ramah dan baik hatinya.. lalu, mengapa kita bisa terjebak dengan pola pikir negatif ini? Ya, kita di jajah dengan gadged sehingga kita menjadi masyarakat individualis, apakah itu artinya? ‘mereka’ iri dengan kita!
Lihatlah toleransi beragama di negeri ini.. dan kita masih tetap satu HINGGA SAAT INI!

Subhanallah..

Indonesia negeri ini yang begitu baik, sampai terlupakan oleh mereka.. yang tinggal dan hidup di dalamnya.

Jika bukan kita yang mencintai negeri kita, lalu SIAPA LAGI???

Ayo, masing-masing dari kita fokus terhadap bidang yang ia kuasai. Saya amat menyukai satu bidang kimia, yaitu nuklir..

MENGAPA NUKLIR?

Karena nuklir adalah salah satu renewable energy yang sesungguhnya kita butuhkan. Ya, mungkin kita trauma terhadap nuklir, namun karena apa? Karena mereka yang ceroboh sehingga terjadi ledakan dan radiasi yang dapat menyebabkan kemandulan dsb? Kalau kita masih menilai dari satu sisi, mengapa tidak kalian cari tau lebih dalam mengenai hal yang sesungguhnya kita awam atas itu? Cari solusinya, dan kita perlahan bisa menjadi negeri yang insyaAllah terpenuhi 35.000MW listrik. Dari listrik ini, bisa berkembang pula perindustrian yang membutuhkan energi yang cukup besar dengan pengeluaran sedikit. Apakah itu merugikan kita?

Jadilah pemberani! Berani mengambil keputusan, berani memulai dan mengambil resiko, berani bertindak!

“dream is only dream if you only in deep sleep condition”

Kapan kita merealisasikan mimpi indah kita? Yuk jadi bagian dari agen perubahan. Apapun bidangnya..

Pada dewasa ini, manusia diberbagai belahan dunia mulai sadar akan perlunya menyelamatkan lingkungan dengan cara menjinakkan polutan-polutan yang terlepas dari hasil pembakaran. Beberapa negara maju telah mengeluarkan peraturan sangat ketat dan menanamkan investasi cukup besar dalam rangka mengurangi polusi udara dari gas buang. Sebagai upaya untuk mencegah berlanjutnya krisis ekologi, dewasa ini telah di kembangkan sistim peralatan berteknologi tinggi.

Mereka sudah melakukan pergerakan dibidang teknologi. Lalu apakah kita akan tetap jadi penikmat semata?

Sedikit menjelaskan suatu komunitas yang membuat saya tertarik, yaitu Komunitas Muda Nuklir Nasional (KOMMUN) komunitas ini sudah mulai bergerak di bidang kenukliran dalam rangka memperkenalkan nuklir dan mengedukasi siswa/i mengenai pemahaman yang agak rancu mengenai hal yang sebenarnya baik yang selama ini tertutup oleh pemikiran-pemikiran negatif sehingga membuat kita takut dan trauma, padahal kita saja belum mencoba.

Dan jika mungkin masih ada dalam benak kita mengenai hal negatif tersebut yang telah saya paparkan sebelumnya, yuk kita bersama-sama melakukan perubahan dari hal kecil, dimulai dari diri kita. Untuk diri kita, keluarga kita, negeri kita dan agama kita.